Informasi penting seputar pendidikan matematika

Friday, 29 May 2015

Konstruktivisme



Secara garis besar, teori belajar terbagi menjadi dua aliran, Behaviorisme (Behaviorsm) dan Konstruktivisme (Constructivism).



Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitasi orang lain.



Adapun tujuan dari teori ini adalah sebagai berikut:
a.       Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
b.      Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya.
c.       Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap.
d.      Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.
e.       Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.



Adapun ciri – ciri pembelajaran secara kontruktivisme adalah:
a.       Memberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia sebenarnya.
b.      Menggalakkan soalan/idea yang dikemukakan oleh murid dan menggunakannya sebagai panduan merancang pengajaran.
c.       Menyokong pembelajaran secara koperatif  mengambil kira sikap dan pembawaan murid.
d.      Mengambil kira dapatan kajian bagaimana murid belajar sesuatu ide.
e.       Menggalakkan dan menerima daya usaha dan autonomi murid.
f.       Menggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid dan guru.
g.      Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil pembelajaran.
h.      Menggalakkan proses inkuiri murid melalui kajian dan eksperimen.



Tokoh konstruktivisme
Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori motor anak berpikir melalui gerakan atau perbuata.

Konstruktivisme Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Iron_man

0 comments:

Post a Comment